Karya Ilmiah



KATA PENGANTAR
Indonesia merupakan negara agraris yang hasil pertaniannya cukup melimpah, salah satu hasil dari bumi Indonesia adalah tanaman tebu. Berdasarkan siaran pers No:S. 563/II/PIK-1/2005 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, menyatakan bahwa potensi ampas tebu di Indonesia cukup besar. Hal ini dikarenakan luas tanaman tebu di Indonesia adalah 395.399,44 ha, yang tersebar di pulau Sumatera seluas 99.383,42 ha, pulau Jawa seluas 265.671,82 ha, pulau Kalimantan seluas 13.970 ha, dan pulau Sulawesi seluas 16.373,4 ha. Diperkirakan setiap hektar tanaman tebu mampu menghasilkan 100 ton ampas tebu. Sehingga potensi yang dapat tersedia dari total luas tanaman tebu mencapai 39.539.994 ton per tahun (Faisal, 2008).

Tebu (Saccharm offinarum) merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai sifat tersendiri, sebab di dalamnya terdapat zat gula. Tebu diambil batangnya sebagai bahan baku gula. Tebu merupakan produk makanan dan hidangan yang digunakan hampir diseluruh dunia.
Di sini pemanfaatan tebu masih tebatas pada industri pengolahan gula dengan hanya mengambil airnya. Pasar internasional mengidentifikasikan bahwa tebu merupakan komoditas yang cukup prospektif. Beberapa produk dari derivate (PDT) seperti etnol, ragi roti, water pucuk tebu, papan partikel, papam serat, pulp dan kertas merupakan peluang pasar yang cukup terbuka baik di domestick maupun internasional  (Margaretta, 2009).
Ampas tebu merupakan hasil samping dari proses ekstraksi. Ampasnya sekitas 35-40% dari berat tebu yang digiling sebagai bahan bakar industry dan ampasnya bahkan dibuang sehingga akan menjadi limbah. Ampas tebu ini akan menjadi open dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut sehingga akan menimbulkan gangguan lingkungan dan bau yang tidak sedap. Pemanfaatan ampas tebu belum bisa dioptimalkan dengan baik mengingat potensi tebu cukup besar, padahal ampas tebu bisa memberikan manfaat yang cukup besar.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu diterapkan suatu teknologi untuk mengatasi limbah padat, yaitu dengan menggunakan teknologi daur ulang limbah padat menjadi produk yang bernilai guna tinggi. Penulis mencoba mendaur ulang ampas tebu ini sebagai bahan pembersih kamar mandi, mengingat kebersihan kamar mandi juga mesti perhatikan demi membantu pemerintah dalam usaha kesehatan nasional. Adapun judul penelitian ini yaitu “Pemanfaatan Ampas Tebu (Saccharm offinarum) sebagai Bahan Pembersih Kamar Mandi”.



halaman ii       


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................  ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................  1
A.    Latar Belakang ............................................................................................  2
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................  2
C.     Tujuan Penelitian ........................................................................................  2
D.    Manfaat Penelitian ......................................................................................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................  3
A.    Kajian teori .................................................................................................  3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................  4
A.    Jenis Penelitian ............................................................................................  4
B.     Waktu dan tempat penelitian ......................................................................  4          
C.     Prosedur Penelitian .....................................................................................  4
D.    Prosedur pembuatan.................................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................  5
A.    Hasil Penelitian ...........................................................................................  5
B.     Pembahasan ................................................................................................  6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................  7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................  8






halaman iii      




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang hasil pertaniannya cukup melimpah, salah satu hasil dari bumi Indonesia adalah tanaman tebu. Berdasarkan siaran pers No:S. 563/II/PIK-1/2005 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, menyatakan bahwa potensi ampas tebu di Indonesia cukup besar. Hal ini dikarenakan luas tanaman tebu di Indonesia adalah 395.399,44 ha, yang tersebar di pulau Sumatera seluas 99.383,42 ha, pulau Jawa seluas 265.671,82 ha, pulau Kalimantan seluas 13.970 ha, dan pulau Sulawesi seluas 16.373,4 ha. Diperkirakan setiap hektar tanaman tebu mampu menghasilkan 100 ton ampas tebu. Sehingga potensi yang dapat tersedia dari total luas tanaman tebu mencapai 39.539.994 ton per tahun (Faisal, 2008).
Tebu (Saccharm offinarum) merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai sifat tersendiri, sebab di dalamnya terdapat zat gula. Tebu diambil batangnya sebagai bahan baku gula. Tebu merupakan produk makanan dan hidangan yang digunakan hampir diseluruh dunia.
Di sini pemanfaatan tebu masih tebatas pada industri pengolahan gula dengan hanya mengambil airnya. Pasar internasional mengidentifikasikan bahwa tebu merupakan komoditas yang cukup prospektif. Beberapa produk dari derivate (PDT) seperti etnol, ragi roti, water pucuk tebu, papan partikel, papam serat, pulp dan kertas merupakan peluang pasar yang cukup terbuka baik di domestick maupun internasional  (Margaretta, 2009).
Ampas tebu merupakan hasil samping dari proses ekstraksi. Ampasnya sekitas 35-40% dari berat tebu yang digiling sebagai bahan bakar industry dan ampasnya bahkan dibuang sehingga akan menjadi limbah. Ampas tebu ini akan menjadi open dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut sehingga akan menimbulkan gangguan lingkungan dan bau yang tidak sedap. Pemanfaatan ampas tebu belum bisa dioptimalkan dengan baik mengingat potensi tebu cukup besar, padahal ampas tebu bisa memberikan manfaat yang cukup besar.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu diterapkan suatu teknologi untuk mengatasi limbah padat, yaitu dengan menggunakan teknologi daur ulang limbah padat menjadi produk yang bernilai guna tinggi. Penulis mencoba mendaur ulang ampas tebu ini sebagai bahan pembersih kamar mandi, mengingat kebersihan kamar mandi juga mesti perhatikan demi membantu pemerintah dalam usaha kesehatan nasional. Adapun judul penelitian ini yaitu “Pemanfaatan Ampas Tebu (Saccharm offinarum) sebagai Bahan Pembersih Kamar Mandi”.



halaman 1       


B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, kami dapat mengambil berbagai pertanyaan, yaitu ;
1.      Bagaimana proses pembuatan pembersih bak kamar mandi dari ampas tebu
2.      Bagimana perbandingan antara ampas tebu sebagai pembersih alami dengan pembersih dari zat kimia yang ada saat ini
3.      Bagaimana efektivitas ampas tebu sebagai pembersih bak kamar mandi

C.     Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian, yaitu ; 
1.      Untuk mengetahui proses pembuatan pembersih bak kamar mandi dari ampas tebu
2.      Untuk mengetahui perbandingan antara ampas tebu sebagai pembersih alami dengan pembersih dari zat kimia yang ada saat ini.
3.      Untuk mengetahui efektivitas ampas tebu sebagai pembersih bak kamar mandi

D.    Manfaat penelitian

1.      Untuk peneliti sebagai bahan uji coba
2.      Untuk masyarakat, sebagai bahan pembersih bak kamar mandi alami dan untuk usaha masyarakat meningkatkan tingkat ekonomi.
3.      Untuk pemerintah, dapat membuka lapan9an kerja baru,









halaman 2            



BAB II
Tinjaun pustaka
A.    Kajian Teori
1.      Tebu
Tebu (sacharum officindrum) adalah termasuk keluarga graminae atau rumput-rumputan dan berkembang biak di daerah di iklim udara sedang sampai panas.TEBU digunakan untuk dikonsumsi langsung dengan cara diperas atau dijus. Dibuat menjadi tetes, dan dibuat menjadi ethanol yang nantinya dibuat bahan bakar.  Ekstrak sari tebu yang dicampur jeruk nipis dan garam biasa dikonsumsi di India itu dimaksudkan untuk kekuatan gigi dan gusi.
 Daun tebu dan batang tebu
Tebu (Saccharum officinarum L.) mempunyai klasifikasi ilmiah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Manoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
2.      Manfaat Tebu   
Air tebu dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh sakit tenggorokan dan mencegah sakit flu serta bisa menjaga badan kita sehat. Air tebu ini bisa dimanfaatkan oleh penderita diabetes sebagai pemanis, karena kadar gula yang rendah. Karena tebu bersifat alkoli, sehingga dapat membantu melawan penyakit kanker payudara dan prostat.
3.      Pembersih Kamar  Mandi
Pembersih  kamar  mandi  saat  ini  telah  terdapat  beberapa  merek  dan  bentuk. Namun  dari  sejumlah  riset  kesehatan  telah  menunjukkan, banyak produk pembersih dapat berbahaya bagi kesehatan, khususnya bila terlalu banyak dan terlalu sering di gunakan
Cara Pencegahannya
1) Menggunakan
pembersih dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan
pembersih yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan
pembersih pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan
pembersih berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci         piring cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.                                            halaman 3
BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang kami lakukan adalah Eksperimen, yaitu melakukan percobaan yang berkaitan dengan pengolahan ampas tebu menjadi pembersih bak kamar mandi
B.      Waktu dan Tempat penelitian
pengambilan  sampel di ambil dari sisa pengolahan  tebu menjadi  sirup oleh sebuah  usaha  rumahan  pada  tanggal 23 November 2012. penelitian dilaksanakan di laboratorium IPA SMA Neg. 1 Bulukumba  pada  tanggal 24 November  2012. pengujian  dilaksanakan  di  salah  satu  rumah  warga  pada  tanggal 24 November 2012   

C.     Prosedur pembuatan
1.      Sediakan alat dan bahan (ampas tebu, korek api, air, dan kertas indicator universal)
2.      Kemudian di siapkan ampas tebu yang telah dikeringkan terlebih dulu
3.      Selanjutnya di Bakar ampas tebu yang telah kering hingga menjadi abu
4.      Campur abu ampas tebu dengan air dengan perbandingan 1:1
5.      Pembersih dari ampas tebu siap digunakan

4.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif
5.      TEKNIK ANALISIS DATA
metode kualitatif , kualitas yang diperoleh dari pembersih bak kamar mandi dari  ampas  tebu.                                                                                                                                                                     
metode kuantitatif , diolah dari volume yang dihasilkan dari pembersih bak kamar mandi dari ampas tebu.                                                                          









                                                                                                                               halaman 4

Bab IV
Hasil  dan  pembahasan
A.      HASIL  PENELITIAN
Tabel 4.1. Hasil  Uji  Penelitian  Abu  Ampas  Tebu
NO Ampas Tebu
PH
1.      Ampas Tebu sebelum di bakar
5 gram
2.      Ampas Tebu sesudah di bakar
6 gram

Berdasarkan  table  4.1 dapat  di  ketahui  bahwa  sebelum  di  bakar  ampas  tebu  merupakan asam. dan  pada  table  4.1  ampas  tebu  sebelum  di  bakar  PHnya  adalah  5 gram  dan setelah  ampas  tebu  telah  dibakar  PHnya  6  gram.
Tabel 4.2. Perbandingan pembersih dari abu ampas tebu dengan pembersih dari zat kimia

No.
Pembersih dari zat kimia (porteks)
Pembersih dari abu ampas tebu
1.
Ph pembersih dari zat kimia (porteks) 0
Ph pembersih dari abu ampas tebu 5
2.
Saat menggunakan pembersih dari zat kimia (porteks) perlu didiamkan selama 30 menit sebelum dibilas.
Saat menggunakan pembersih dari abu ampas tebu perlu didiamkan selama 25 menit sebelum dibilas.
3.
Hasil pembersih dari zat kimia (porteks) cemerlang dan bersih
Hasil pembersih dari abu ampas tebu cemerlang danbersih.
berdasarkan table 4.2. dapat diketahui bahwa walaupun ph pembersih dari zat kimia merek porteks dengan pembersih dari ampas tebu berbeda. Namun, hasil dari pembersih zat kimia merek porteks dan pembersih dari ampas tebu setelah diuji tidak jauh beda keduanya mampu membuat bak kamar mandi yang tadinya kotor menjadi bersih dan cemerlang. Namun kelebihan dari pembersih dari ampas tebu lebih ramah lingkungan berbeda dengan pembersih dari zat kimia yang membuat pencemaran lingkungan.


                                                                                                      halaman 5            


B. PEMBAHASAN
 Tebu
 merupakan  sumber  bahan  baku  untuk  pembuatan  gula.  Hasil  produksi
gula  dari  perkebunan  tebu  belum  dapat  diekspor  karena  Indonesia  masih
dalam  kondisi  kekurangan  gula.  Defisit  gula  ini  belum  dapat  ditutupi
dengan  hasil  produksi  tebu  dari  tahun  ke  tahun
Dengan  demikian   maka  tim  peneliti   mencoba  memanfaatkan  tebu  untuk  di  ambil  ampasnya  sebagai  pembersih  bak  kamar  mandi,  agar  mampu  lebih  bermanfaat  dan  berguna  bagi   masyarakat.












halaman 6            




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa :
1.      Cara pembuatan ampas tebu sebagai pembersih bak kamar mandi prosesnya cukup mudah. Alat dan bahannya pun mudah diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau. Selain  itu  juga  dapat  menambah  penghasilan Masyarakat  atau keluarga.
2.      Pembersih bak kamar  mandi  dari  bak  kamar  mandi  lebih  efektif dan  lebih  ramah lingkungan  di  banding  dengan  pembersih  bak  kaamar  mandi  yang  ada  saat  ini.
3.      Setelah  kami  melakukan  penelitian,  maka   Ampas  Tebu  sebagai  Pembersih  Bak Kamar  Mandi  sanagat  baik  dan efektif, dan mampu membersihkan bak kamar mandi  dengan  bersih  tanpa  ada  efek  sampingnya, dan tidak mencemari lingkungan.

B.  SARAN
Saran kami adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara pengolahan Ampas Tebu sebagai  pembersih bak  kamar  mandi .
Untuk  menambah  penghasilan  keluarga.






                          halaman 7                


                       

DAFTAR  PUSTAKA

-          Anwar.Desy, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya.AMELIA Surabaya
-          Cara Mengolah tebu.http/www.google.com
-          Manfaat dan Khasiat Ampas tebu.http/www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar