Karya Ilmiah Mie Dari Rebung



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan alam cukup besar terutama dalam bidang sumber daya alam. Salah satu sumber daya alam yang dimiliki adalah aneka ragam tanaman yang dapat dimanfaatkan baik sebagai obat-obatan, tanaman hias maupun sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi sehari-hari, salah satunya adalah  rebung.

Rebung sudah lama dikenal dan digemari seluruh lapisan masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Selama ini mayoritas masyarakat mengkonsumsi rebung dengan dibuang kelopaknya, diiris-diiris, kemudian diolah dengan cara dikukus atau direbus. Rebung yang sering dikenal dengan nama bung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Rebung  digolongkan ke dalam sayuran, tapi untuk menambah nilai jualnya maka dapat dibuat menjadi mie.
Rebung merupakan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan. Maka kami mencoba mengolah rebung dalam bentuk mie yang bernilai gizi tinggi dan ekonomis.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimaan cara mengolah rebung menjadi mie
2.      Apakah mie dari rebung disukai masyarakat ?


C.    TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian kami adalah :
  1. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan rebung menjadi mie
  2. Untuk mengetahui tingkat penerima mie dari rebung di kalangan masyarakat

D.    MANFAAT PENELITIAN
adapun manfaat penelitian kami adalah sebagai berikut :
  1. bagi peneliti : sebagai bahan uji coba
  2. bagi masyarakat, agar dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan mie dari rebung


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a.      KAJIAN TEORI

1.      Rebung
Rebung adalah tunas muda yang tumbuh dari akar bambu. Rebung sangat muda ditemukan di semua daerah di Indonesia. Hampir samua suku di Indonesia mengenal rebung sebagai makanan. Kecuali suku-suku di pedalaman Irian Jaya.
Rebung memiliki kandungan karbohidrat protein, dan 12 asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur diyakini merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.
Rebung merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di masyarakat. Rebung biasanya dibuang kelopaknya, diiris-iris, kemudian diolah dengan cara dikukus atau direbus.
Rebung enak dimakan sehingga digolongkan ke dalam sayuran. Dalam bahasa Inggris rebung dikenal dengan sebutan bamboo shoot. Rebung tumbuh dibagian pangkal rumpun bambu dan biasanya dipenuhi oleh gluguk (rambut bambu) yang gatal. Morfologi rebung berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu tetapi warnanya coklat.
Menurut klasifikasi botani, tanaman bambu termasuk kelas monocotyle doneae, ordo grami nales, subfamili dendrocolamae, genus dendrocalamus, spesies dendrocolamus asper. Penemuan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Panen raya rebung terjadi pada musim hujan. Yaitu antara bulan desember – februari. Biasanya rebung dipanen saat tingginya telah mencapai 20cm dari permukaan tanah, dengan diameter batan sekitar 7 cm.
Apabila terlambat dipanen, dalam 2-4 bulan saja rebung sudah menjadi tanaman bambu lengkap. Biasanya rebung yang diambil adalah rebung yang tidak bisa tumbuh dewasa. Tidak semua rebung yang tumbuh dapat hidup menjadi bambu dewasa. Ada  kalanya rebung yang telah berumur beberapa minggu, berhenti tumbuh dan akhirnya mati. Masyarakat pedesaan sudah paham jenis rebung yang tidak bisa tumbuh dewasa, sehingga harus dipanen ketika muda. Namun, bila tidak ada, rebung yang manapun bisa diambil sayuran.
Untuk mengambil rebung dari rimpun bamboo tidaklah sulit dengan menggunakan pisau besar, sabit atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, rebung dikupas untuk dibuang glugutnya. Setelah bersih, rebung kemudian dipotong-potong kecil sesuai selera. Dipasaran, rebung dijual dalam dua bentuk, yaitu bentuk utuh dan bentuk irisan-irisan tipis.

1.1  Jenis bambu
Bambu banyak ditanam di daerah tropis Asia. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai di tempat dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tidak semua jenis bambu memiliki rebung yang enak dimakan. Beberapa jenis bamboo memiliki rebung yang rasanya pahit. Rebung yang bisa dibuat masakan, merupakan rebung pilihan.
Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu jenis apus (pringapus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu jenis bamboo yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki rasa paling enak. Rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu. Rebung dilindungi oleh kelopak-kelopak kuat yang berbulu halus.
Selain itu harga rebung dipasaran sangat terjangkau untuk semua kalangan, yakni berkisar Rp 1.000,- sampai Rp 3.000,- di seluruh daerah di Indonesia. Rebung telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan sayuran dan lauk pauk, seperti lumpia semarang, sayur ketupat Bojonegoro, gulai santan, oseng-oseng propolinggo, ldeh rebung, gantalan rebung, be’ko Makassar.

1.2  Kaya Kalium
Senyawa utama dalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 %. Disamping itu, rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, + hiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fospor, beis dan kalium. Bila dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak dan karbohidrat pada rebung, tidak berbeda jauh.
Rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram. Rebung adalah 533 mg. makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi resiko stroke. Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu bersama-sama dengan klorida, membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Kalium menjaga tekanan dalam cairan infraseluler dan sebagian terikat dengan protein. Kalium jua membantu mengaktivasi reaksi enzim. Gejala kekurangan kalium biasanya berupa pelunakan otot.

1.3  Kaya serat
Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik. Kandungan serta pangan pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 persen), pecay (1,58 persen), ketimun (0,61 persen) dan sawi (1,01 persen). Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai factor penting dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan energy. Selain itu, kekurangan serta tidak menimbulkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi tertentu.
Akhir-akhir ini, melalui penelitian epidemiologis telah dibuktikan peran fisiologis serat pangan terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit ala masyarakat Barat, seperti aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), koroner, diabetes mellitus (kencing manis) hiperkolesterolemia (kelebihan kolestrol) hipertensi, hiperlipedemia (kelebihan lemak) dan kanker kolon (usus besar).
Serat pangan adalah senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia, tetapi memiliki fungsi yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebagai komponen penting dalam terapi gizi. Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia adalah 10,5 gram per hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan serat sekitar sepertiga dan kebutuhan ideal sebesar 30 gram setiap hari. (sumber:http/www.google.com)

2.      Mie
Mie merupakan bahan makan dari tepung terigu, bentuknya panjang seperti tali, rasanya gurih biasanya dimasak dengan telur, daging, dan lain-lain. Dan yang kami teliti adalah mie terbuat dari rebung.






b.      KERANGKA FIKIR



STUDI MAKANAN DARI REBUNG
REBUNG
Pengupasan
Pembersihan
Pemotongan
Penghalusan
Pengeringan
Pembuatan Mie
Mie Basah
Mie Kering


























BAB III
METODE PENELITIAN

A.    JENIS PENELITIAN
Jenis Penelitian yang kami lakukan adalah experiment, yakni melakukan percobaan yang berkaitan dengan pengolahan rebung menjadi mie

B.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 24 April 2011 bertempat di Sekolah SMA Negeri 1 Bulukumba, Jalan Bung Tomo Nomor 28, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun Pelajaran 2010-2011

C.    VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian kami ada dua yaitu variabel terikat dan variable bebas. variable terikatnya adalah mie dan variabel bebasnya adalah rebung.

D.    DEFENISI OPERASIONAL PENELITIAN
Rebung adalah tunas muda yang tumbuh dari akar bamboo. Dalam bahasa Inggris rebung dikenal dengan sebutan bamboo shoot. (sumber : http/www.google.com)
Mie adalah bahan makanan dari tepung terigu berbentuk panjang seperti tali, rasanya gurih, biasanya dimasak dengan telur, daging, dll.

E.     POPULASI DAN SAMPEL
Populasinya adalah siswa SMA Negeri 1 Bulukumba, sedangkan sampelnya sebanyak 16 orang responden.



F.     PROSEDUR PENELITIAN
a.   Alat dan bahan
1.   Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
Pisau, loyan, Tolanan, Wadah, Blender, saringan, penggiling mie, pisau, sendok kecil, mangkok, kukusan, kompor, gelas ukur,
            2.    Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah
a. Repung 250 gram
b. 1 sdt garam
c.  1 sdm mentega cair
d.  100 ml air
e.   2 butir telur           

      b.   Cara Pembuatan
1.      Siapkan rebung 5 batang
2.      Kupaslah kulit rebung, kemudian cucilah rebung tersebut.
3.      setelah itu, potonglah kecil-kecil
4.      kemudian diblender, campurkan sedikit air
5.      Pisahkan yang kasar dan halus
6.      Keringkan ± 5 hari
7.      tepung siap digunakan
8.      Setelah itu kita campur tepung rebung dan garam, tuang telur yang telah dikocok, dengan mentega yang sudah dicairkan dengan air.
9.      adonan hingga tidak lengket di tangan.
10.    Bilas adonan dengan penggiling adonan mie. Lipat 2 dan gilas kembalu.
11.    Gilas kembali dengan nomor 2, lipat 2, gilas kembali, ulangi dengan nomor 3 dan 4. dan taburi dengan tepung terigu.
12.    Masukkan lembaran adonan dalam alat pembentuk mie.
13.    Taburi mie dengan tepung rebung, dan gulung. Taruh dalam wadah kedap udara sebelum digunakan.
      *    Untuk membuat mie basah
            Masukkan mie dalam air mendidih selama 1 menit angkat dan tiriskan.
*    Untuk membuat mie kering
Potong mie, kukus selama 90 – 120 detik dan keringkan dengan sinar matahari.

G.     METODE PENGAMBILAN DATA
Data diperoleh dengan membagikan angket kepada responden untuk mengetahui hasil kualitas.

H.     ANALISIS DATA.
Data yang kami peroleh berdasarkan kualitas dan uji Organoloptil unsur rasa, warna, aroma, dan tekstur.
















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   HASIL PENELITIAN
       1.  Cara pembuatan
            Adapun cara pembuatannya yaitu :
1.      Siapkan rebung 5 batang
2.      Kupaslah kulit rebung, kemudian cucilah rebung tersebut.
3.      setelah itu, potonglah kecil-kecil
4.      kemudian diblender, campurkan sedikit air
5.      Pisahkan yang kasar dan halus
6.      Keringkan ± 5 hari
7.      tepung siap digunakan
8.      Setelah itu kita campur tepung rebung dan garam, tuang telur yang telah dikocok, dengan mentega yang sudah dicairkan dengan air.
9.      adonan hingga tidak lengket di tangan.
10.    Bilas adonan dengan penggiling adonan mie. Lipat 2 dan gilas kembalu.
11.    Gilas kembali dengan nomor 2, lipat 2, gilas kembali, ulangi dengan nomor 3 dan 4. dan taburi dengan tepung terigu.
12.    Masukkan lembaran adonan dalam alat pembentuk mie.
13.    Taburi mie dengan tepung rebung, dan gulung. Taruh dalam wadah kedap udara sebelum digunakan.
            *  Untuk membuat mie basah
                Masukkan mie dalam air mendidih selama 1 menit angkat dan tiriskan.
*   Untuk membuat mie kering
Potong mie, kukus selama 90 – 120 detik dan keringkan dengan sinar matahari.


        2.  Pengaturan tingkat minat masyarakat terhadap
Dari penelitian yang kami lakukan melalui uji Organoleptiknya, maka dapat kami peroleh data sebagai berikut.

No.
Uji
Organoleptik
Kategori
5
4
3
2
1
1
Rasa
18,75 %
31,25 %
31,25 %
12,5 %
6,25 %
2
Warna
18,75 %
37,5 %
25 %
12,5 %
6,25 %
3
Aroma
6,25 %
43,75 %
18,75 %
25 %
6,25 %
4
Tekstur
-
37,5 %
37,5 %
25 %
-

Keterangan:
Untuk Rasa : 1            . Tidak enak                            Untuk Warna : 1. Tidak menarik
                      2. Kurang baik                                                  2. Kurang menarik
                      3. Cukup                                                           3. Cukup
                      4. Enak                                                              4. Menarik
                      5. Sangat enak                                                   5. Sangat menarik

Untuk Aroma : 1. Tidak harum                       Untuk Tekstur : 1. Tidak halus
                         2. Kurang harum                                             2. Kurang halus
                         3. Cukup                                                         3. Cukup
                         4. Harum                                                         4. halus
                         5. Sangat harum                                              5. Sangat halus

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa mie olahan rebung, uji organoleptiknya menunjukkan kategori enak (rasa), menarik (warna), harum (aroma) dan halus (tekstur).

B.   PEMBAHASAN

Mie olahan dari rebung merupakan perpaduan dari rebung, garam, kuning telur, mentega, air, dll.
Mie ini dapat dikonsumsi dengan pembuatan yang tidak memakan waktu yang cukup lama, dan tidak terlalu rumit, alat dan bahannya pun mudah diperoleh.
Senyawa utama rebung mentah adalah air, disamping itu rebung mengandung, protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium yang dibutukan oleh tubuh.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, disamping dikonsumsi sendiri, mie ini dapat kita jual untuk menambah penghasilan keluarga.













BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa :
1.      Cara pembuatan mie dalam rebung prosesnya sangat mudah. Alat dan bahannya pun mudah diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu juga dapat menambah penghasilan keluarga.
2.      Setelah kami melakukan penelitian, melalui uji organoleptiknya ternyata masyarakat atau responden lebih memilih rasa (enak), warna (menarik), aroma (harum), dan tekstur (halus).

B.  SARAN
Saran kami adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara pengolahan rebung menjadi mir rebung.
Untuk menambah penghasilan keluarga.













DAFTAR PUSTAKA

-          Anwar.Desy, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya.AMELIA Surabaya
-          Manfaat dan Khasiat Rebung.http/www.google.com
-          Cara Membuat Mie.http/www.google.com























DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tem

Nama Lengkap                                    : IRMA DAMAYANTI
pat, tanggal Lahir                                : Bulukumba, 13 November 1994
Karya Ilmiah yang pernah dibuat       : *  Pelembab rambut dari bunga-bunga
Penghargaan Ilmiah                            : -







Nama Lengkap                                    : EVA CAHAYA RESKI
Tempat, tanggal Lahir                         : Bulukumba, 10 Agustus 1995
Karya ilmiah yang pernah dibuat        : *  Kripik dan manisan dari olahan buah
      mangga
                                                              *  Dodol rumput laut rasa pisang.
Penghargaan Ilmiah                            : *  Juara kedua lomba karya ilmiah Remaja
                                                                  tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh
      Universitas Negeri Makassar.


1 komentar:

  1. tepung rebung yag anda hasilkan warnanya masih tetap putih atau berubah menjadi kehitaman ?

    BalasHapus